Bagaimana tidak viral, seorang kepala negara cuma pidato tiga menit. Fantastis. Apa yang dibicarakan?
Wajar, mereka yang "antipati" kepada Pak Jokowi terkadang melempar tuduhannya pada pendukungnya.
Kasarnya, orang macam itu Loe pilih. Punya mata gak sih? Buka hati dan nurani.
Di ILC, Bang Subjatmiko, politisi PDI-P, memang pernah berujar Pak Jokowi itu memang tidak terlalu lihai berpidato. Dibandingkan dengan Pak Prabowo mungkin jauh. Dengan suara yang berapi-api dan menggelegar orasi Pak Prabowo bak Bung Karno saja. Tentu itulah kelebihan Pak Prabowo dan Pak Jokowi belum punya itu. Dan itu sendiri diakui pendukungnya.
Lantas, apa masalahnya?
Masalahnya mungkin, kita lebih suka menertawakan nasib orang lain daripada diri kita. Saat kita melihat kekurangan orang lain, acapkali kali kita lihat. Namun coba kita bayangkan, bila kita ada di posisi itu. Entah bagaimana responnya.
Memang kamu pernah?
Pernah, dulu sewaktu ikutan lomba pidato tingkat kecamatan. Alhamdulillah, aku mogok! Rasanya gimana gitu.
Lalu apa hubungannya Mas Bro?
Ya, jadi orang sempurna itu sulit. Apalagi menjadi tokoh dan publik figure. Kita seharusnya, tak selalu bahagia melihat kekurangan orang tapi lebih mendoakan terbaik untuk orang itu agar menjadi lebih baik. Apalagi ini Tokoh bangsa pemegang nasib bangsa. Kita doakan, agar ke depannya ada harapan dan sinar cerah di bawah kepemimpinannya. Aamiiin. (Mahyu An-Nafi)