🔔 Aktifkan notifikasi disini Google News

Terjemahan Teks Life and Times of Ki Hajar Dewantara, Bahasa Inggris Kelas 11 Halaman 161-162

Terjemahan Teks Life and Times of Ki Hajar Dewantara, Bahasa Inggris Kelas 11 Halaman 161-162

📷 Screenshot Buku Usap foto ke kiri

  • Terjemahan Teks Life and Times of Ki Hajar Dewantara, Bahasa Inggris Kelas 11 Halaman 161-162
  • Terjemahan Teks Life and Times of Ki Hajar Dewantara, Bahasa Inggris Kelas 11 Halaman 161-162
  • Terjemahan Teks Life and Times of Ki Hajar Dewantara, Bahasa Inggris Kelas 11 Halaman 161-162

💬 Deskripsi

Pada buku paket Bahasa Inggris Kelas XI (sebelas) SMA/ SMK/ MA/ MAK Chapter 8 Halaman 161-162 terdapat bagian B. Reading Activity. Seperti biasa saya akan memberikan pembahasan soal, kunci jawaban, serta arti dari setiap kalimat bahasa Inggrisnya.

🔐 Soal & Kunci Jawaban

B. Reading Activity

Life and Times of
Ki Hajar Dewantara
(Raden Mas Suwardi Suryaningrat)
    The development of good character should be the heart and soul of education, and should dominate the spirit of teaching. This was the philosophy of the "Father of Education" in Indonesia, Ki Hajar Dewantara. The reason, he said, was that teaching and character building are like two sides of a coin and cannot, and should not be separated.
    Education, by definition, means guiding student lives in a strong foundation of good character, so that they would be civilized humans of highest moral fibre, thus laying the foundation of a great nation without distinction of religion, ethnicity, customs, economic and social status.
    Ki Hajar Dewantara was born in the royal family of Yogyakarta on 2nd May 1889. His given name was Raden Mas Suwardi Suryaningrat which he later changed to renounce his connections with the royal family. He transformed himself into an activist, columnist, politician and pioneer of education for Indonesians. He fought for the rights of Indonesians during the· Dutch and Japanese colonial eras (www.tokoindonesia.com).
    He was born into an aristocratic family that granted him the privilege of free access to education of his choice. He got his primary education from ELS (Europeesche Lagere School), then he continued his education at Stovia (Java Medical School) but, due to health reasons, he couldn't finish it. He started writing for newspapers and eventually all his writings were focused on Indonesian patriotism, thus anti Dutch. He was involved in the early activities of Budi Utomo and the lndiesche Party, which were both important in the early development of the pergerakan, the "movement" that grew up with an ascent of Indonesian national political consciousness (www.indonotes.wordpress.com).
    He was exiled between 1913 and 1919, following the publication of two of his articles: "Ais ik eens Nederlander" (If I ware a Dutchman) and "Een voor allen en allen voor een" (One for all and all for one). He used his time in exile to learn more about education and obtained a Europeesche certificate (www.tokoindonesia.com).
    Following his return, he focused more on cultural and educational efforts paving the way to develop educational concepts in Indonesia. He believed that education is very important and the most important means of freeing Indonesians from the clutches of colonization. He played a leading role in establishing "National Onderwijs lnstitut Taman Siswa" in 1922. This institution was established to educate native Indonesians during colonial times. This institution was based on these principles:
1. Ing Ngarsa Sung Tuladha (the one in front sets examples).
2. Ing Madya Mangun Karsa (the one in the middle builds the spirit and encouragement).
3. Tut Wuri Handayani (the one at the back gives support).
(indonotes.wordpress.com).
    As Ki Hajar believed that character was not merely a theoretical concept, but a practical and living concept, he embodied his vision in his school, Taman Siswa. The central goals of Taman Siswa emphasized character building, including traits such as patriotism and love for the nation, and a sense of national identity. His vision was that Indonesians would be free from colonial powers, to fight for independence and have good character. He continued writing but his writings took a turn from politics to education. These writings later laid the foundation of Indonesian education. Froebel, Montessori and Tagore influenced his educational principles and, in Taman Siswa, he drew some inspiration from Tagore's Shantiniketan (asrirahayudamai.wordpress.com).
    After independence, he was given the office of Minister of Education and Culture. For his efforts in pioneering education for the masses, he was officially declared Father of Indonesian Education and his birthday is celebrated as the National Education Day. His portrait was on the 20,000 rupiah note till 2002. He was officially confirmed as a National Hero of Indonesia by the 2nd President of Indonesia on 28th November 1959 (Tokohindonesia.com).
    Ki Hajar Dewantara passed away on 26th April 1952 at the age of 69 years. His wife donated all Ki Hajar's belongings to Dewantara Kirti Griya Museum, Yogyakarta. He was a great man who spent his whole life serving his people and country.



📋 Terjemahan

B. Aktivitas Membaca

Kehidupan dan Zaman
Ki Hajar Dewantara
(Raden Mas Suwardi Suryaningrat)
     Pengembangan karakter yang baik harus menjadi jantung dan jiwa pendidikan, dan harus mendominasi semangat mengajar. Inilah filosofi "Bapak Pendidikan" di Indonesia, Ki Hajar Dewantara. Alasannya, kata dia, pengajaran dan pembentukan karakter ibarat dua sisi mata uang yang tidak bisa dan tidak boleh dipisahkan.
     Pendidikan, menurut definisi, berarti membimbing kehidupan siswa dalam landasan akhlak yang kuat, sehingga mereka menjadi manusia yang beradab dengan serat moral yang paling tinggi, sehingga meletakkan dasar sebuah bangsa yang besar tanpa membeda-bedakan agama, suku, adat istiadat, status ekonomi dan sosial. .
     Ki Hajar Dewantara lahir di keluarga kerajaan Yogyakarta pada tanggal 2 Mei 1889. Nama aslinya adalah Raden Mas Suwardi Suryaningrat yang kemudian diubah untuk meninggalkan hubungannya dengan keluarga kerajaan. Ia menjelma menjadi aktivis, kolumnis, politikus, dan pelopor pendidikan bagi masyarakat Indonesia. Ia memperjuangkan hak-hak orang Indonesia pada zaman penjajahan Belanda dan Jepang (www.tokoindonesia.com).
     Ia dilahirkan dalam keluarga aristokrat yang memberinya hak istimewa akses gratis ke pendidikan pilihannya. Ia mengenyam pendidikan dasar dari ELS (Europeesche Lagere School), kemudian melanjutkan pendidikannya di Stovia (Java Medical School) namun karena alasan kesehatan, ia tidak dapat menyelesaikannya. Dia mulai menulis untuk surat kabar dan akhirnya semua tulisannya terfokus pada patriotisme Indonesia, sehingga anti Belanda. Ia terlibat dalam kegiatan-kegiatan awal Budi Utomo dan Partai lndiesche, yang sama-sama penting dalam perkembangan awal pergerakan, “gerakan” yang tumbuh bersama kesadaran politik nasional Indonesia (www.indonotes.wordpress.com ).
     Dia diasingkan antara tahun 1913 dan 1919, setelah penerbitan dua artikelnya: "Ais ik eens Nederlander" (Jika saya seorang Belanda) dan "Een voor allen en allen voor een" (Satu untuk semua dan semua untuk satu). Dia menggunakan waktunya di pengasingan untuk belajar lebih banyak tentang pendidikan dan memperoleh sertifikat Europeesche (www.tokoindonesia.com).
     Sekembalinya, ia lebih fokus pada upaya budaya dan pendidikan membuka jalan untuk mengembangkan konsep pendidikan di Indonesia. Ia percaya bahwa pendidikan sangat penting dan sarana terpenting untuk membebaskan bangsa Indonesia dari cengkeraman penjajahan. Ia berperan penting dalam mendirikan "Nasional Onderwijs lnstitut Taman Siswa" pada tahun 1922. Lembaga ini didirikan untuk mendidik pribumi Indonesia pada masa penjajahan. Lembaga ini didasarkan pada prinsip-prinsip ini:
1. Ing Ngarsa Sung Tuladha (yang di depan memberi contoh).
2. Ing Madya Mangun Karsa (yang di tengah membangun semangat dan dorongan).
3. Tut Wuri Handayani (yang di belakang memberi dukungan).
(indonotes.wordpress.com).
     Karena Ki Hajar percaya bahwa karakter bukan sekedar konsep teoretis, tetapi konsep praktis dan hidup, ia mewujudkan visinya di sekolahnya, Taman Siswa. Tujuan utama Taman Siswa menekankan pembangunan karakter, termasuk sifat-sifat seperti patriotisme dan cinta tanah air, dan rasa identitas nasional. Visinya adalah agar bangsa Indonesia bebas dari penjajahan, memperjuangkan kemerdekaan dan berakhlak mulia. Dia terus menulis tetapi tulisannya beralih dari politik ke pendidikan. Tulisan-tulisan ini kemudian meletakkan dasar pendidikan Indonesia. Froebel, Montessori dan Tagore mempengaruhi prinsip-prinsip pendidikannya dan, di Taman Siswa, dia mendapat inspirasi dari Shantiniketan Tagore (asrirahayudamai.wordpress.com).
     Setelah kemerdekaan, ia diberi jabatan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan. Atas jerih payahnya dalam merintis pendidikan untuk rakyat, beliau resmi dinyatakan sebagai Bapak Pendidikan Indonesia dan hari kelahirannya diperingati sebagai Hari Pendidikan Nasional. Potretnya ada di pecahan 20.000 rupiah hingga tahun 2002. Ia resmi dikukuhkan sebagai Pahlawan Nasional Indonesia oleh Presiden RI ke-2 pada 28 November 1959 (Tokohindonesia.com).
     Ki Hajar Dewantara meninggal dunia pada tanggal 26 April 1952 dalam usia 69 tahun. Istrinya menyumbangkan semua barang milik Ki Hajar ke Museum Dewantara Kirti Griya, Yogyakarta. Dia adalah pria hebat yang menghabiskan seluruh hidupnya melayani rakyat dan negaranya.


📒 Catatan

Demikian soal, kunci jawaban, dan terjemahan yang bisa saya tuliskan. Semoga bermanfaat untuk kalian semua baik bagi Guru maupun Siswa Sekolah di seluruh Indonesia.

📢 Disclaimer

Soal, kunci jawaban, dan terjemahan yang saya berikan hanya untuk bahan belajar dan dijadikan referensi semata. Jangan digunakan untuk bermalas-malasan atau jadi bahan contekan.

Selain pembahasan di atas, kalian bisa menemukan pembahasan lainnya dengan menekan tombol berikut:
Kelas 7 Kelas 8 Kelas 9 Kelas 10 Kelas 11 Kelas 12

Mau donasi lewat mana?

SeaBank - Saifullah (9016-9529-0071)

BRI - Saifullah (05680-10003-81533)

BCA Blu - Saifullah (007847464643)

JAGO - Saifullah (1060-2675-3868)

BSI - Saifullah (0721-5491-550)
Merasa terbantu dengan artikel ini? Ayo dukung dengan memberikan DONASI. Tekan tombol merah.
Seorang Guru Bahasa Inggris, Kreator Digital, Editor, Publisher, Advertiser, Blogger, Youtuber, Distributor, Desain Grafis, Web Developer, dan Programmer.

1 komentar

Popular Emoji: 😊😁😅🤣🤩🥰😘😜😔😪😭😱😇🤲🙏👈👉👆👇👌👍❌✅⭐
  1. cara buat box kaya gitu gimana ya? ada tutorial kah? atau bisa di buatkan tutorial nya juga. Terimakasih
Centang Beri Tahu Saya untuk mendapatkan notifikasi ketika komentar kamu sudah di jawab.
Parse:

Gambar Quote Pre Kode



  • Home


  • Follow


  • MENU


  • Share


  • Comment
Cookie Consent
Kami menyajikan cookie di situs ini untuk menganalisis lalu lintas, mengingat preferensi Anda, dan mengoptimalkan pengalaman Anda.
Oops!
Sepertinya ada yang salah dengan koneksi internet Anda. Harap sambungkan ke internet dan mulai menjelajah lagi.